2. Pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan fisik pada trimester ketiga, suhu, nadi, pernafasan, tekanan darah, dan berat dikaji dan dicatat. Tanda dan gejala yang mencurigakan dan ditemukan selama wawancara dikaji. Keberadaan, lokasi, dan derajat edema didokumentasi dengan cermat. DS keperawatan selama . nyeri kronis - Jelaskan pada pasien penyebab nyeri - Kelelahan pasien berkurang dengan kriteria - Lakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi, masase - Takut untuk injuri ulang hasil: punggung) DO: Tidak ada gangguan tidur - Atropi otot Tidak ada gangguan konsentrasi - Gangguan aktifitas Tidak ada gangguan hubungan 22.2.3 Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya nyeri. R/ : Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan sehingga dapat membantu menentukan intervensi yang tepat. Diagnosa III : Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya nyeri. Tujuan : Klien akan mengungkapkan pola tidurnya tidak terganggu. denganIMT 26,9. Ny.S mengeluhkan nyeri pada bekas jahitan dan mengeluhkan Gangguan pola tidur berhubungan dengan periode pasca partum ditandai dengan Ny.S mengatakan tidurnya tidak nyenyak pada malam hari, Ny.S mengatakan tidur siang sekitar 1 jam c. Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan kondisi pasca persalinan KonsepDasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Termoregulasi: Hipertermi 2.1.1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi oleh virus yang ditandai dengan suhu tubuh pasien >37oC, akral hangat/ panas, takikardia, dan nafas cepat. Rencana Tindakan NO INTERVENSI NO RASIONAL 1 Observasi keadaan umum pasien 1 Mengetahui perkembangan 7 Pola istirahat dan tidur Sebelum Sakit Keluarga Klien mengatakan istirahat tidur malam 7-8 jam,dengan nyenyak tidak terbangun oleh gangguan,dan istirahat siang 1-2 jam/hari. Selama Sakit Keluarga klien mengatakan klien pada malam hari sulit tidur karena nyeri kaki yang memburuk, klien hanya tidur 1-2 jam. postop hernia dengan masalah keperawatan nyeri akut Pengakajian pada pasien post op hernia dengan masalah keperawatan nyeri akut Diagnosa keperawatan digunakan sebagai landasan untuk intervensi 1. Pemberian analgesik 2. Manajemen nyeri Tindakan non farmakologis 1. Distraksi relaksasi 2. Genggam jari Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi Sedangkanuntuk nyeri kronis, penyebabnya lebih luas bukan hanya oleh agens cedera tapi juga oleh factor lain seperti gangguan genetic, gangguan imun, gangguan metabolic gangguan saraf, malnutrisi, juga usia yang >50 tahun. Factor psikologis juga berhubungan dengan nyeri kronis seperti riwayat penganiayaan dan isolasi sosial. bXskf.