Puisi "Silhuet" karya Taufiq Ismail menggunakan gambaran alam yang kuat dan imajinatif untuk menggambarkan perasaan kesepian, kelaparan, dan kehausan dalam kehidupan manusia. Puisi ini menciptakan suasana yang gelap dan suram dengan penggunaan gerimis yang menangis di atas bumi yang lelah. Puisi Taufik Ismail: Karya Sastra yang Menginspirasi. Lili Zulaika. 13/04/2023. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang mampu menghadirkan keindahan, makna, dan inspirasi. Salah satu penyair terkenal di Indonesia yang telah menghasilkan banyak puisi inspiratif adalah Taufik Ismail. Doa. Presiden Boleh Pergi, Presiden Boleh Datang. Sembilan Burung Camar Tuan Yusuf. Adakah Suara Cemara. Kopi Menyiram Hutan. Puisi Taufik Ismail - Taufiq Ismail adalah seorang penyair dan sastrawan asal Indonesia bergelar Datuk Panji Alam Khalifatullah yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Juni 1935, sekarang berumur 83 tahun. Puisi Haru Taufiq Ismail, "Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu?" by afandi. 1 month ago. in Berita. MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA - Sastrawan besar Indonesia, Taufik Ismail (lahir 1935) dikenal sebagai seorang pujangga yang lekat dengan karya-karya bernafaskan Islam. Ryan Virgiawan. 26 Juni 2020, 05:45. 16994. Taufiq Ismail. MATA INDONESIA, JAKARTA - Siapa yang tak kenal Taufiq Ismail. Dia adalah penyair dan sastrawan besar Tanah Air yang telah menelurkan banyak karya-karya hebat, terutama puisi-puisi yang lahir dari pikirannya yang tajam. Penyair kelahiran 25 Juni 1935 ini sangat dihormati. Juni 7, 2023. Puisi Karya Taufik Ismail - Siapa yang tidak mengenal sosok aktivis, sastrawan dan penyair terkenal bernama Taufik ismail? Puisi-puisi sang pujangga, selalu memiliki pesan-pesan moral yang mendalam. Ia menulis buku kumpulan puisi, seperti Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya:Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI dkk, Ketika Kata Ketika Warna, Seulawah-Antologi Sastra Aceh, dan lain-lain. 1966. Puisi: Doa (Karya Taufiq Ismail) Puisi "Doa" karya Taufiq Ismail mengekspresikan rasa penyesalan dan kerendahan hati, dengan pengharapan untuk diterima kembali di hadapan Tuhan. Doa. Tuhan kami Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun‐tahun membangun kultus ini Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani. cTgB6.