Selainmeningkatkan efisiensi kegiatan di pelabuhan, digitalisasi dilakukan Pelindo II atau IPC untuk meminimalisir praktik suap.
ASPEKID. JAKARTA - PT Pelindo II (Persero) memaksimalkan teknologi digital dalam layanan kepelabuhan. Penggunaan teknologi guna mencegah praktik suap di Pelabuhan Tanjung Priok. "IPC (Indonesia Port Corporation) terus mengoptimalkan layanan terminal peti kemas melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi jasa kepelabuhan dan mencegah praktik suap-menyuap
Alurlogistik peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok dengan melewati proses container terminal operation dan container drayage operation dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Para pemangku kepentingan yang terlibat dalam alur logistik peti kemas ini diantaranya: operator terminal peti kemas, agen pelayaran, perusahaan truk, pengelola gudang
AKURATCO, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memastikan lanjutkan pembangunan Terminal Kalibaru yang mencakup pembangunan New Priok Container Terminal Two (CT2) dan New Priok Container Terminal Three (CT3) serta area untuk Product Terminal 1 (PT1) dan Product Terminal 2 (PT2). "Pembangunan Terminal Kalibaru tahap selanjutnya meliputi area reklamasi dan breakwater seluas total 178
IniCara IPC Logistics Berantas Pungli dan Wujudkan Pelabuhan Tanjung Priok Bersih; Update Covid-19 per 15/6 di Indonesia Capai 1.927.708, Tetap Disiplin Prokes; Jokowi Nilai Kepatuhan Penggunaan Masker di Jakarta Belum Optimal; Corona Varian India Masuk Jakarta, Jokowi panggil Gubernur hingga Kapolda Metro
Terkait laporan adanya kapten kapal asing (CMA CGM Virginia) yang diduga terpapar virus corona, yang bersangkutan telah diperiksa di Rumah Sakit Pelabuhan Tanjung Priok. Sejauh ini tidak ada bukti orang itu terpapar virus corona, bahkan kondisinya baik dan normal," kata Direktur Utama IPC, Arif Suhartono, di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Jakarta 15 Juni 2021 - Manajemen IPC Terminal Petikemas turut mendukung kelancaran logistik dengan menolak praktik gratifikasi dan pungutan liar di Pelabuhan Tanjung Priok. Pegawai IPC Terminal Petikemas diseluruh area kerja dilarang melakukan atau menerima gratifikasi dan aksi pungutan liar, sebagai bentuk komitmen penerapan Good Corporate
Jakarta(ANTARA) - Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis Indonesia Port Corporation Terminal Petikemas (IPC TPK) David Sirait menyatakan kapal MV MSC Tianshan bersandar di Terminal 3 PT IPC Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, guna mengatasi kelangkaan petikemas, serta menunjang ekspor produk Indonesia ke luar negeri.
N8jDY. Jakarta ANTARA - PT Pelabuhan Indonesia II Persero atau IPC akan memberlakukan "autogate" di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok pada semester pertama tahun ini. "Terminal Operasi atau TO 3 Internasional Pelabuhan Tanjung Priok akan diberlakukan 'autogate', dimana sebelumnya bertemu antar orang yakni sopir truk kontainer dengan petugas dan aparat bea cukai di pelabuhan maka dengan adanya 'autogate' hal tersebut tidak akan ada lagi dan semua proses berjalan dalam hitungan detik," ujar Senior Vice President Operations IPC David P Sirait kepada wartawan di Jakarta, Senin. Dia menjelaskan bahwa kehadiran "autogate" ini nantinya akan membuat sopir kontainer tidak perlu lagi membawa berkas-berkas dokumen, cukup menempelkan kartu identifikasi atau "id card" di gerbang masuk, lalu kamera CCTV akan memotret nomor peti kemas hingga kemudian mengetahui dimana peti kemas tersebut akan ditaruh di lapangan. Otomatisasi itu berlaku pula bagi truk kontainer yang akan membawa peti kemas dari Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Kelebihan lainnya dari "autogate" ini, menurut David, kameranya juga bisa membaca atau mengidentifikasi kerusakan-kerusakan pada peti kemas seperti adanya lubang, sebelum memasuki kawasan pelabuhan. "Jadi serah terima barang sudah tercakup. Jadi ada bukti otentik serah terima barang di gerbang masuk maupun dermaga dengan 'autotally,'" ujarnya di sela-sela media gathering yang digelar IPC. Rencananya IPC akan melakukan uji coba "autogate" di Terminal Operasi 3 ini pada Bulan April. "Uji coba di Bulan April, sedangkan targetnya pada semester pertama 'autogate' di Terminal Operasi 3 harus sudah berjalan," kata David. Sejak beberapa tahun terakhir sudah mencanangkan Pelindo II atau IPC menjadi digital port atau pelabuhan berbasis digital, dimana segala sesuatu yang terkait dengan proses bisnis sudah dikonversi menjadi digital baik dalam aspek operasional, keuangan, maupun aspek-aspek lainnya. Upaya melakukan digitalisasi terhadap semua aspek itu dilakukan IPC dalam rangka menyambut Revolusi Industri Baca juga Begini cara Pelabuhan Indonesia II hindari PHK akibat Revolusi Industri Baca juga Menhub resmikan kedatangan kapal peti kemas terbesarPewarta Aji CaktiEditor Budi Suyanto COPYRIGHT © ANTARA 2019